LOVE U cUz ALLAH
TA"ALaa
Wahai
engkau yg Q Cinta,Bisu Q dlm cinta, diamku, tunduknya pandanganku dan malu Q,
Itu adalah bukti cintaku padamu..Q ingin menjga pndanganmu...menjaga kesucian
hatimu n hatiku...
بِسْــــــ...ــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِي
♥ Mencintai dLm diam.....
♥ Merajut asa dLm do'a.......
♥ Merangkai asmara tanpa kata.....
krna itu jauh lebih berharga.....
♥ Membingkai setiap hati agr senantiasa
terjaga.....
♥ Krna yg demikian begitu mulia
dihadapanNYA.....
♥ Maka Dia kan pilihkan yg teristimewa
untuk kita......
yg seantiasa menjaga hati......^_~
Engkaulah Melati Terindahku
Melati tak pernah berdusta dengan apa
yang ditampilkannya.
Ia tak memiliki warna dibalik warna
putihnya.
Ia juga tak pernah menyimpan warna lain
untuk berbagai keadaannya, apapun kondisinya, panas, hujan, terik ataupun badai
yang datang ia tetap putih. Kemanapun dan dimanapun ditemukan, melati selalu
putih.
Putih, bersih, indah berseri di taman
yang asri. Pada debu ia tak mara...h, meski jutaan butir menghinggapinya.
Pada angin ia menyapa, berharap
sepoinya membawa serta debu-debu itu agar ianya tetap putih berseri. Karenanya,
melati ikut bergoyang saat hembusan angin menerpa. Kekanan ia ikut, ke kiri
iapun ikut.
Namun ia tetap teguh pada pendiriannya,
karena kemanapun ia mengikuti arah angin, ia akan segera kembali pada
tangkainya.
Pada hujan ia menangis,agar tak
terlihat matanya meneteskan air diantara ribuan air yang menghujani tubuhnya.
Agar siapapun tak pernah melihatnya
bersedih, karena saat hujan berhenti menyirami, bersamaan itu pula air dari
sudut matanya yang bening itu tak lagi menetes. Sesungguhnya, ia senantiasa
berharap hujan kan selalu datang, karena hanya hujan yang mau memahami setiap
tetes air matanya.
Bersama hujan ia bisa menangis
sekeras-kerasnya, untuk mengadu, saling menumpahkan air mata dan merasakan
setiap kegetiran.
Karena juga, hanya hujan yang selama
ini berempati terhadap semua rasa dan asanya. Tetapi, pada hujan juga ia
mendapati keteduhan, dengan airnya yang sejuk.
_Pada tangkai ia bersandar, agar tetap
meneguhkan kedudukannya, memeluk erat setiap sayapnya, memberikan kekuatan
dalam menjalani kewajibannya, menserikan alam. Agar kelak, apapun cobaan yang
datang, ia dengan sabar dan suka cita merasai, bahkan menikmatinya sebagai
bagian dari cinta dan kasih Sang Pencipta. Bukankah tak ada cinta tanpa
pengorbanan? Adakah kasih sayang tanpa cobaan?
_Pada dedaunan ia berkaca, semoga tak
merubah warna hijaunya.
Karena dengan hijau daun itu, ia tetap
sadar sebagai melati harus tetap berwarna putih.
Jika daun itu tak lagi hijau, atau
luruh oleh waktu, kepada siapa ia harus meminta koreksi atas cela dan noda yang
seringkali membuatnya tak lagi putih?
_Pada bunga lain ia bersahabat.
Bersama bahu membahu menserikan alam, tak
ada persaingan, tak ada perlombaan menjadi yang tercantik, karena masing-masing
memahami tugas dan peranannya.
Tak pernah melati iri menjadi mawar,
dahlia, anggrek atau lili, begitu juga sebaliknya.
Tak terpikir melati berkeinginan
menjadi merah, atau kuning, karena ia tahu semua fungsinya sebagai putih.
_Pada matahari ia memohon, tetap
berkunjung di setiap pagi mencurahkan sinarnya yang menghangatkan.
Agar hangatnya membaluri setiap sel
tubuh yang telah beku oleh pekatnya malam. Sinarnya yang menceriakan, bias
hangatnya yang memecah kebekuan, seolah membuat melati merekah dan segar di
setiap pagi.
Terpaan sinar mentari, memantulkan
cahaya kehidupan yang penuh gairah, pertanda melati siap mengarungi hidup,
setidaknya untuk satu hari ini hingga menunggu mentari esok kembali bertandang.
_Pada alam ia berbagi, menebar aroma
semerbak mewangi nan menyejukkan setiap jiwa yang bersamanya. Indah
menghiasharumi semua taman yang disinggahinya, melati tak pernah terlupakan
untuk disertakan. Atas nama cinta dan keridhoan Pemiliknya, ia senantiasa
berharap tumbuhnya tunas-tunas melati baru, agar kelak meneruskan perannya
sebagai bunga yang putih. Yang tetap berseri disemua suasana alam.
_Dan pada akhirnya, pada Sang Pemilik
Alam ia meminta, agar dibimbing dan dilindungi selama ia diberikan kesempatan
untuk melakoni setiap perannya. Agar dalam berperan menjadi putih, tetap
diteguhkan pada warna aslinya, tidak membiarkan apapun merubah warnanya hingga
masanya mempertanggungjawabkan semua waktu, peran, tugas dan tanggungjawabnya.
Jika pada masanya ia harus jatuh, luruh
ke tanah, ia tetap sebagai melati, seputih melati. Dan orang memandangnya juga
seperti melati.
_Dan kepada melatiku, tetaplah menjadi
melati di tamanku. Karena, aku akan menjadi angin, menjadi hujan, menjadi tangkai,
menjadi matahari, menjadi daun dan alam semesta.
Tetapi takkan pernah menjadi debu atau
unggas yang hanya akan merusak keindahannya, lalu meninggalkan melati begitu
saja.
ﷲ hamba ﷲ
(¯`v´¯) Wahai Calon Imamku. . .
Cukuplah kau mencintai ALLOH dgn
sepenuh hatimu....
Krna dengan mencintai ALLOH......
Kau akn mencintaiku kerana-Nya....
Cinta itu lebih abadi daripada cinta
biasa....
Moga cinta itu juga akn mempertemukan
kita kembali di syurga....:)
_Wahai engkau yg Q Cinta.....
_Ketahuilah.......
_Bisu Q dalam cinta, diamku,
_tunduknya pandanganku dan malu Q,
_Itu adalah bukti cintaku padamu
_Bukti cinta Q ingin menjga pndanganmu
_menjaga kesucian hatimu n hatiku
_Andai kita tak mampu bersama di dunia,
_maka aku akan menunggumu di Surga
_Ya Rabb....titip RindU Q untuk
dia.....ya ﷲ
LoVe U cOZ ALLOH Ta'ala
ﷲ¸By: HAMBA ﷲ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar